Selasa, 08 November 2016

Arca Buddha Hampir Dipalsu

smart detox bandung

Arca Buddha Hampir Dipalsu

PALEMBANG,  Peneliti dari Balai Arkeologi Palembang, Retno Purwani, mengendus ada usaha untuk memalsukan Arca Buddha Vairocana yang pernah hilang dari Museum Balaputradewa, Palembang. Ia juga menepis isu yang mengedar kalau arca yang baru diketemukan itu palsu. “Bentuk serta ukurannya sama persis. Termasuk juga bahan logamnya. Semua sesuai sama data-data yang ada, ” tegas Retno, Senin (16/3). Menurut Retno, pelaku mungkin saja tak tahu bakal nilai historis arca hingga ia bersihkan arca itu. Walau arca tampak lebih menarik serta lebih jelas dari awal mulanya, namun keasliannya hilang. Orang yang tahu bisa lihat benda itu asli dari karat yang ada di tubuh arca. Tetapi, ada peluang lain, lanjut Retno, yaitu arca dibikin bersih sebagai usaha untuk bikin tiruan atau menduplikat arca sesaat arca yang asli akan di jual. Tetapi, disebutkan Retno, selama ini apa yang dikatakannya masihlah hanya sangkaan sebab yang dapat membuktikannya yaitu Polda Sumsel yang saat ini tengah lakukan penyelidikan serta penyidikan. Tentang harga atau nilainya, Retno memiliki pendapat arca ini tak ternilai sebab adalah benda bersejarah sebagai bukti kalau kerajaan Sriwijaya itu ada di Palembang pada era IX. Tetapi, sebatas perbandingan, pada th. 1992 saja arca ini sudah dihargai sebesar Rp 350 juta. Tetapi, saat ini harga nya dapat berkali lipat, mungkin meraih lebih dari Rp 2 miliar. “Tetapi sekali lagi benda-benda itu tak ternilai harga nya. Sesaat tak gampang mencari pembelinya. Cuma orang spesifik serta tahu saja yang ingin beli, ” urai Retno. Diterangkan, Arca Budha Vairocana asli yang terbuat dari logam adalah arca langka yang jumlahnya amat sedikit di Sumsel, bahkan juga di semua Indonesia sekali juga. Sedang Vairocana dari batu ada banyak serta saat ini ada di Candi Borobudur. Setahu dia, di Sumsel, arca Vairocana dari logam ini cuma dua yaitu arca yang ada di Museum Nasional serta arca yang sekarang ini ramai dibicarakan. “Saat ini yang masihlah hilang yaitu Pedang VOC, Keris Palembang, serta Batu Emas, ” tutur Retno. Ditambahkan, terdapat banyak catatan sebagai pekerjaan rumah pihak museum serta pemerintah, terlebih permasalahan pengamanan yang sesungguhnya begitu lemah. “Harapan kita ke depan, pengamanan yang dikerjakan Museum Balaputradewa mesti ditingkatkan serta kurang dengan Pam Swakarsa, namun mesti ada protap standard termasuk juga melibatkan kepolisian dalam lakukan pengamanan, ” tegasnya. Perda khususDitegaskan Retno, untuk menghindar supaya benda-benda purbakala itu aman dari tangan tidak bertanggungjawab jadi dibutuhkan perda spesial. Berdasar pada penelusuran Balai Arkeologi, lanjut Retno, ada banyak bebrapa website pemberi tanda histori juga hilang. Bahkan juga, jadikan gedung-gedung baru tidak ada perpindahan atau perlindungan. Sampai sekarang ini di Sumsel ada 61 website peninggalan histori, namun nyaris semua sudah terkikis oleh pembangunan. Pemicunya, tak ada perda spesial untuk benda purbakala. “Lampung, Sawahlunto, Sijunjung, telah miliki perda spesial yang mengatur mengenai website serta benda-benda purbakala di Palembang, ” tambah Retno. (ndr/cr2)

Jumat, 28 Oktober 2016

Kantong Usus Mahal, Pasien Ostomate Perlu Support Pemerintah

http://caralangsing.net/smart-detox/smart-detox-jakarta-pusat/jual-smart-detox-murah-di-cempaka-putih-jakarta-pusat-dki-jakarta/

Kantong Usus Mahal, Pasien Ostomate Perlu Support Pemerintah

SEMARANG, -Ostomate atau orang yang mempunyai stoma (lubang di perut untuk masalah kanker usus besar), masihlah kurang memperoleh perhatian pemerintah. Pasien yg tidak dapat sampai kini menggantungkan supply kantong stoma dari pertolongan luar negeri. Ostomate yaitu mereka yang pernah melakukan pembedahan di badannya untuk bikin lubang. Lubang mesti di buat saat mereka mesti melalui operasi pengangkatan laring, saluran cerna (usus besar), atau salurah kemih. Koordinator Indonesian Ostomy Assosiation (InOA) Adityawati Ganggaiswari di Kota Semarang, Sabtu (24/10) menyampaikan, untuk masalah pengangkatan usus besar misalnya, tak semuanya ostomate dapat beli kantong penampung kotoran yang bakal dipasang di perut. Ostomate mesti keluarkan duit sekitaran Rp 700. 000 per bln. untuk keperluan itu. Sampai kini, untuk beberapa ostomate yg tidak dapat, kami berikan dengan cara gratis pertolongan dari Australia. Tetapi, kehadiran pertolongan itu tidak bisa dihandalkan untuk selama-lamanya. Walau sebenarnya jumlah ostomate makin banyak, kata Adityawati. Adityawati menyampaikan, jumlah ostomate di Indonesia belum terdata dengan cara tentu. Tetapi, sekitaran 80-100 pasien mendatangi InOA tiap-tiap bulannya untuk memperoleh kantong stoma dengan cara gratis atau mungkin dengan membayar sedapatnya. Beberapa ostomate pernah didorong untuk memohon pemerintah mensupport mereka, tetapi hal semacam itu masihlah belum bisa terwujud. Adityawati menyampaikan, InOA selalu mensupport beberapa ostomate untuk bicara segera pada anggota DPR atau pemerintah pusat supaya memperoleh kemudahan. Sampai kini pertolongan pemerintah belum menyentuh masalah ini. Walau sebenarnya, dengan menurunkan harga kantong saja, sangatlah menolong beberapa pasien, katanya. Beberapa ostomate semakin banyak menanggung derita dengan cara psikologis awal mulanya. Dengan perlakuan yg tidak benar, kwalitas hidup mereka lebih buruk serta pada akhirnya dikucilkan oleh sekitar lingkungan. Sebagai contoh, ostomate yg tidak memperoleh perawatan pas, tak dapat menempatkan kantong stoma, bikin kotoran merembes serta menyebabkan bau. Pada akhirnya, beberapa orang di sekelilingnya mengucilkan mereka. Jumlah perawat enterostomal terapi (ET) yang spesial mengatasi luka serta stoma masihlah amat sedikit. Di Indonesia, jumlahnya baru sekitaran 60-70 orang. Walau sebenarnya jumlah ostomate makin bertambah dengan makin banyak orang yang terdeteksi menanggung derita kanker usus besar pada stadium lanjut. Dokter spesialis bedah digestif RSUP dr Kariadi Andy Maleachy menyampaikan hal sama. Pasien datang saat penyakit kanker usus besar mengganas. Walau sebenarnya, kanker usus besar bisa dihindari dengan kontrol dengan cara teratur. Gejalanya yakni bentuk feses yang berubah-ubah, terkadang cair serta di lain kali keras, dan berdarah. Tak ada kelirunya memeriksakan diri sebelumnya terlambat, tutur Andy. Diluar itu, pola hidup serta pola makan begitu punya pengaruh pada peristiwa kanker usus besar. Mereka yang terus-terusan konsumsi mi instan mempunyai peluang semakin besar menanggung derita kanker usus besar.